Selasa, 18 Oktober 2016

MATERI PRESENTASI MUM INDONESIA 2016

Materi Presentasi Pada Pelaksanaan MUM INDONESIA 2016


Berikut ini adalah daftar materi yang disampaikan pada saat pelaksanaan MUM INDONESIA 2016 di Jakarta 13 – 14 Oktober 2016 yang bertempat di Holiday Inn Hotel Kemayoran.

Untuk memperjelas kegiatan saya pada saat ikut MUM, disini saya akan menjelaskan beberapa materi yang sudah ditampilkan di acara tersebut. Walaupun sebenarnya banyak materi yang saya tidak pahami.

Dimulai dari....

Kamis, 13 Oktober 2016

  • Multi Point Wireless Access Point on RouterOS oleh Valens Riyadi, Pujo Dewobroto (Citraweb, Indonesia)
Pada materi ini, menjelaskan bahwa pada awalnya ada 3 client dan kita menjadi salah satu dari client tersebut yang kemudian terkoneksi kedalam sebuah jaringan. Pembagian bandwidth dengan 3 client ini berjalan sama rata, namun ketika ada satu penambahan client yang ikut terkoneksi atau ikut gabung, terjadi suatu masalah yaitu bandwidth nya tidak terbagi sama rata.

Hal ini bisa terjadi karena, misalnya di wireless ada beberapa bagian b/g/n kemudian kita setting wireless kita dengan (n), dan beruntungnya client kita sudah support dengan jaringan yang sudah disetting tersebut,  maka bandwidth nya bisa sama rata. Tetapi sebaliknya apabila tidak support bisa menyebabkan bandwidth berjalan tidak sama rata.

  • MikroTik Hotspot 2.0 (IEEE 802.11u) oleh Rofiq Fauzi (ID-Networkers, Indoensia)

  • Create Your Own Secure VPN Connection Using OpenVPN oleh Irfan Dhia Irsyad (PT Validata Teknologi, Indonesia)
Materi ini menjelaskan cara membuat keamanan VPN menjadi lebih sederhana, mudah, dengan anggaran yang murah dan koneksi VPN aman tanpa akses VPN secara langsung menggunakan OpenVPN untuk MikroTik.

Perlunya materi ini disampaikan karena alasan berikut :
- Semua infrastruktur yang ada tidak dapat mencapai lokasi yang ada
- ISP yang berbeda di setiap tempat
- Terbatasnya jumlah anggaran
- Ingin gratis namun tetap aman

Bagaimana cara membuatnya? Menurut kakak ini harus dilakukan seperti penjelasan dibawah ini :
- Certificate creation : Generate in OpenSSL (Linux server required), Generate in Mikrotik router.
- Import the certificates
- Set openVPN server at head office side
- Set OpenVPN client at branch office side
- Add network routing
- Configuration testing

  • Implementation EoIP over VPN on Dynamic IP oleh Teddy Yuliswar (Politeknik Negeri Padang, Indonesia)
Materi ini menjelaskan langkah-langkah untuk membangun EoIP VPN pada IP dinamis dengan berdasarkan kondisi di Indonesia.

  • MikroTik in Real Life, Full Scale and Low Budget ISP oleh Wima Sangga Yudanto (iNet Timor, Indonesia)
Materi ini menerangkan dan membuktikan bahwa sekarang MikroTik dikenal sebagai platfrom yang kuat dengan menggunakan jaringan penyedia layanan, dengan anggaran yang rendah tetapi menjadi ISP terpercaya.

  • QoS on Hotspot oleh Paul Darius (Sky Networks Solusindo, Indonesia)
Dalam materi ini, dijelaskan bahwa bagaimana cara konfigurasi hostpot agar kecepatan pada klien menjadi berbeda sesuai dengan internal posisi manajemen dan kamar hotel. Materi ini didapat saat gempa bumi di Padang terjadi, banyaknya gedung yang hancur sehingga perlu dibangun kembali begitu juga membangun jaringannya.

  • Connection Load Balancing with MikroTik oleh Achmad Mardiansyah (Garda Lintas Cakrawala, Indonesia)

  • MikroTik Sebagai Pelayan TV Cable Sehat oleh Miftakhul Huda (Poltek Tegal, Indonesia)
Materi ini menjelaskan penggunaan MikroTik Router sebagai pengatur jam penggunaan TV Cable UseeTV, sehingga anak-anak dan keluarga tidak lupa waktu dalam mengerjakan hal lainnya. Menggunakan MikroTik dengan memanfaatkan fitur VLAN dan Schedule MikroTik RouterBoard.


Jum’at, 14 Oktober 2016
  • Dynamic Simple Queue Script (ARP Table) oleh Erick Setiawan (Maxindo Mitra Solusi, Indonesia)

  • Token Bucket Performance Test oleh Novan Chris (Citraweb, Indonesia)

  • Prevention Bruteforce MikroTik oleh Fajar Amanullah Zaky (SMK Catur Global, Indonesia)
Materi ini menjelaskan bagaimana cara mempertahankan serangan, dimana serangan ini tidak banyak namun sangat kuat untuk pertahanan seorang hacker.

Apa itu Bruteforce?
Brute force attack adalah sebuah metode penyerangan terhadap sebuah sistem, dengan mencoba semua kemungkinan password (kata kunci). Brute force attack merupakan serangan yang dapat meningkatkan resource spu secara drastis, karena mencoba seluruh kemungkinan kata.

Perbedaan Dictionary Attack dengan Brute Force Attack :
Dictionary Attack menyerang target dengan mencoba semua kata-kata yang didefinisikan dalam sebuah list (disebut juga dengan istilah kamus atau dictionary). Berbeda dengan Brute Force Attack yang menggunakan semua kemungkinan kombinasi karakter yang lingkup katanya sangat luas.

Brute Force Attack :
  1. Penyerangan secara brutal dengan susunan pencarian kata : aaaa s/d zzzz, AAAA s/d ZZZZ, aAaA s/d zZzZ, AaAa s/d ZzZz
  2. Serangan ini membutuhkan waktu yang sangat lama
  3. Presentase keberhasilan yang cukup besar


Dictionary Attack :
  1. Penyerangan dengan susunan kata seperti list dalam kamus : admin, admin123, admin321, 4dm1n, ADMIN, 4DM1N.
  2. Presentase yang didapat kurang menentu, tergantung cara kita memperkirakan password yang dibuat oleh admin.
  3. Menyita banyak waktu karena harus menebak banyak password.


  • How to Build 2 Radius Server in 1 Router MikroTik oleh Irfan Divi Zianka (SMKN 1 Kota Bekasi, Indonesia)
Materi ini menjelaskan untuk membangun 2 radius server dengan 1 router MikroTik menggunakan User Manager.

Apa itu Radius Server?
RADIUS (Remote Authentication Dial-In User Service) adalah sebuah protokol keamanan komputer yang digunakan untuk melakukan Authentication (memverifikasi) , Authorization (menyediakan access control) dan Accounting (menelusuri tindakan user) secara terpusat untuk mengakses jaringan. Radius menggunakan metode Client-Server dalam konsep jaringan.

  • Fools Your Enemy with MikroTik oleh Didiet Kusumadiharja (PT. Mitra Solusi Telematika, Indonesia)
Dengan ancaman keamanan yang muncul saat ini, kita harus tahu bagaimana utnuk mendeteksi dan menganalisa setiap kemungkinan ancaman ke jaringan kita. Materi ini memberikan solusi sederhana dengan menggunakan MikroTik menjadi alat yang ampuh untuk menipu hacker.

  • Implementasi CAPsMAN di Sekolah oleh Rivan Firman Maulana (Bina Technindo Solution, Indonesia)
Materi ini merupakan fitur MikroTik yang dapat digunakan untuk mengelola atau mengontrol AP yang banyak secara terpusat dan mudah.

Apa itu CAPsMAN?
CAP (Controlled Access Point) yaitu perangkat akses point yang configurasinya di manage oleh CAPsMAN. CAPsMAN (Controller Access Point System Manager) yaitu perangkat yang mengatur cap configurasi secara terpusat.

Fitur CAPsMAN :
- Central management access points
- Radius MAC authentication
- Manage client authentication
- Grouping configurasi
- Datapath configuration
- Rate configuration

  • Introduction to MPLS using RouterOS oleh Irvan Adrian Kristiono (CV. Central Network, Indonesia)

  • SMS Notification Integration for The Dude Network Monitoring System oleh Rizky Agung Pratama
Materi ini menjelaskan bagaimana cara mengintegrasikan The Dude Jaringan Sistem Monitoring dengan SMS Notifikasi. Ketika perangkat dipantau mengubah status mereka (atas/bawah), SMS akan mengirim untuk menginformasikan status perangkat.

  • DNS Spoofing oleh Michael Takeuchi (SMK Taruna Bhakti Depok, Indonesia)
Materi ini menjelaskan bagaimana melakukan DNS Spoofing di MikroTik RouterBoard dan cara mengamankan jaringan juga web.

Apa itu DNS Spoofing?
DNS spoofing adalah istilah yang digunakan ketika server DNS menerima dan menggunakan informasi yang salah dari host yang tidak memiliki otoritas memberikan informasi tersebut. DNS spoofing sebenarnya tembolok berbahaya keracunan dimana data ditempa ditempatkan di cache server nama. Serangan spoofing dapat menyebabkan masalah keamanan serius untuk server DNS rentan terhadap serangan tersebut, misalnya menyebabkan pengguna untuk diarahkan ke salah situs internet atau e-mail yang diarahkan ke server non-resmi surat.

Cara kerja DNS Spoofing :


Perusahaan A dan B bekerja sama dalam mengembangkan produk yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif utama bagi mereka. Perusahaan A memiliki server DNS aman sementara perusahaan B memiliki server DNS rentan terhadap spoofing. Dengan serangan spoofing pada server DNS dari perusahaan B, perusahaan C mendapatkan akses ke e-mail keluar dari perusahaan B.

Target DNS Spoofing :
- Akun sosial media
- Akun bank
- Akun forum
- Akun lainnya

Bagaimana cara mengamankan sistem dan diri sendiri?
- Diri sendiri : Jangan percaya dengan free Wi-Fi dan kesadaran diri sendiri
- Teknisi Jaringan : Menggunakan Transport Layer Security (TLS)
- Pengembang Web : Menggunakan Secure Socket Layer (SSL)

  • HTB-Queue Tree oleh Azfar Hameed Khan (CV. Tidi CCTV, Indonesia)

  • Alternative power for MikroTik – Water Energy oleh Jaromir Cihak (SysDataCom s.r.o., Czech Republic)

Banyak sekali materi yang disampaikan, namun banyak pula materi yang tidak saya pahami. Untuk itu saya harus memahaminya lebih lanjut dan semoga postingan berikutnya sudah bersama dengan konfigurasinya

PENGALAMAN BERKUNJUNG ke MUM INDONESIA 2016

Halo semua, sudah lama yak saya gak pos di blog ini hehe :-D
Biasa nya seminggu sekali atau sebulan ada 1,2,3 postingan, dan biasanya yang saya tampilkan adalah postingan tentang konfigurasi seputar pembelajaran jaringan. Untuk kali ini TIDAK, karena saya akan menceritakan perjalanan saya dan kawan-kawan dari SMK Negeri 1 Kota Bekasi khususnya jurusan TKJ yang mana kita semua berkunjung ke MUM  (MikroTik User Meeting) INDONESIA 2016 yang diadakan di Holiday Inn Hotel Kemayoran.


Kalian tau gak sih MUM itu apa?
MikroTik User Meeting (MUM) adalah sebuah konferensi dan pertemuan antar penggiat Mikrotik yang membahas tentang Software Mikrotik RouterOS dan Hardware Mikrotik RouterBoard. Pada konferensi ini Mikrotik ini terdapat beberapa expert Mikrotik yang berbagi informasi melalui presentasi tentang Mikrotik.

Oiya.. acara MUM INDONESIA 2016 ini juga menjadi acara yang paling banyak pesertanya lho. Karena apa? Karena MUM itu dilaksanakan setahun sekali dan tempatnya juga haruskuduwajib gantian di negara yang berbeda, MUMpung lagi di Jakarta dan banyak orang Indonesia yang sudah mengenal MikroTik jadi ya gak heran kalo banyak pesertanya.

Dan kemarin itu kebanyakan yang hadir dan duduk di dalam gedung adalah anak-anak SMK, Mahasiswa, dan para pekerja atau pengusaha yang perusahaannya berbasis IT. Ada juga yang saking niatnya bela-belain dateng jauh-jauh dari luar pulau Jawa seperti Padang, Aceh dan lain-lain hanya untuk ikut MUM 2016 ini, menyaksikan presentasi dan bertanya untuk mendapatkan ilmu baru. Walaupun untuk ukuran anak SMK belum semuanya bisa dicerna dan paham tentang dunia jaringan, termasuk saya yang mungkin kalau ditanya “NGERTI DAN PAHAM ATAU NGGK NYA YAK BANYAKAN GAK NGERTINYA APALAGI PAHAM”
Okey, perjalanan dimulai dari.....

Rabu, 12 Oktober 2016



Perjalanan kita mulai sekitar pukul 14.00 WIB setelah melakukan sholat Dzuhur. Semua kelas sudah mendapat bis masing-masing. Untuk kelas 12 semua naik bis 4, walaupun10 anak dari kelas saya harus terpisah berada di bis 3.


Sudah lama juga gak naik bis, perut terasa mual saat diperjalanan, kepala sedikit pusing karena bau AC bis. Terkesan sangat norak memang, ke Jakarta aja kok pusing wkwkwk. Untuk hari pertama suasana di bis masih sepi, masih sibuk dengan handphone dan earphone nya masing-masing. Ada yang kerjaannya makan, ada yang asik bercanda sama temen sebelahnya, ada yang tidur. Ya biasa lah kalo jarang jalan-jalan naik bis begitu hehehe.

Sesampainya kami di tempat tujuan, semua siswa mengantri untuk mengambil makan siang. Menu makan siang kali ini adalah nasi padang + buah pisang. Makan di samping bis, duduk di pinggir trotoar dan sebagian ditaman, makan rame-rame sampai semua siswa selesai makan. Kemudian kami semua masuk ke dalam hotel. Waktu Ashar sudah tiba, seperti biasa kita semua sholat Ashar terlebih dahulu.


Kegiatan di hari pertama perjalanan kami ke MUM, hanya foto-foto di banner MUM, pengecapan kertas identitas kami, untuk selanjutnya di tukarkan dengan beberapa souvenir seperti t-shirt MUM, buku catatan, pulpen, buku daftar produk-produk terbaru MiktroTik, dan sticker logo MikroTik. Kemudian ada jamuan untuk para tamu yang datang di hari pertama, biasanya sih orang bilang coffee break. Dalam kegiatan ini disediakan makanan dessert atau penutup bukan makan berat seperti nasi prasmanan hihihi..




Sudah kenyang kita pulang. Sayangnya hari ini saya tidak jadi bertemu dengan kakak senior (Dhenandi Toto) waktu di tempat PKL dulu, padahal sudah janjian mau ketemuan huhhhhh.... Tapi gapapa karena kami harus beristirahat, dan besoknya harus mengikuti acara, memperhatikan setiap presentasi yang disampaikan.

Kamis, 13 Oktober 2016



Kegiatan di hari kedua, seperti biasa kami berkumpul sebelum akhirnya berangkat dengan bis yang sudah ditentukan. Kami semua berangkat pukul 07.00 WIB dan sampai di tempat pada pukul 08.00 WIB dan segera masuk ke tempat yang telah disediakan.

Pembukaan acara berlangsung dengan memperkenalkan produk baru dari MiktroTik, yang kemudian dilanjutkan dengan presentasi perwakilan dari IDN yaitu Bapak Rofiq Fauzi dan disambung dengan presentasi lainnya hingga waktu makan siang tiba, semua peserta break terlebih dahulu.

Namun untuk hari ini, kami semua pulang lebih dulu sebelum acara selesai. Kami pulang setelah sholat Ashar.

Jum’at, 14 Oktober 2016


Hari ini merupakan hari terakhir kami jalan-jalan. Hari ini adalah moment yang kami tunggu karena rekan saya yaitu Irfan Divi Zianka maju untuk presentasi mewakilkan sekolah kami.


Pukul 11.00 WIB tiba saatnya rekan kami untuk tampil maju mempresentasikan materi yang ingin disampaikan. Tidak disangka terjadi sebuah kendala laptop nya nge-hang dan menyita banyak waktu. Hingga akhirnya belum selesai materi disampaikan waktunya sudah habis. Ada sedikit rasa kecewa dan malu walaupun bukan saya sendiri yang maju atau ada diposisi itu.

Namun dari kejadian ini kami bisa mengambil kesimpulan dan pembelajaran, bahwa harus ada planing B setelah selesai menyusun planing A, tidak boleh ceroboh.

Karena hari ini adalah hari Jum’at untuk anak laki-laki semua pergi ke masjid untuk menjalankan sholat Jum’at. Untuk anak perempuannya terlebih dahulu makan siang. Inilah kami “Pasukan Nasi Kotak” wkwkwk


Kemudian kita melakukan sesi pemotretan bersama adik-adik gemesh biar ada jejaknya kalau kita itu pernah ke Holiday Inn Hotel Kemayoran hehehe :-D




Kami semua mengikuti acara hingga selesai, sampai dipenghujung acara tiba saatnya pembagian doorprize, dan alhamdulillah 4 orang anak SMK 1 mendapatkan hadiah tersebut dan salah satunya mendapat microbit.

Lelah sudah tubuh kami selama 3 hari ini, namun banyak pengalaman dan pembelajaran yang kami dapatkan dengan mengikuti acara ini. Terimakasih dua guru terhebat kami Ibu Nikmah Daulae dan Kak Supriyadi yang sudah mengajak kami jalan-jalan, itung-itung refreshing karena suka dikasih tugas banyak...........




Sabtu, 21 Mei 2016

LAB 5.2 : DYNAMIC HOST CONFIGURATION PRTOCOL RELAY (DHCP RELAY)

Topologi
Table Addressing
Tujuan Dasar :

  1. Dapat mengetahui pengertian DHCP Relay
  2. Dapat menkonfigurasi DHCP Relay
Konsep Dasar 

DHCP Relay adalah Protokol Bootstrap yang relay DHCP pesan antara klien dan server untuk DHCP pada jaringan IP yang berbeda. Ini bisa menjadai host atau router IP yang "mendengarkan" pesan klien DHCP disiarkan disubnet dan relay mereka ke server DHCP dikonfigurasi. SHCP Server kemudian akan mengirim respon lagi menggunakan agen relay DHCP kembali ke klien DHCP.


Konfigurasi 

Pengaturan Adapter

  • Adapter untuk Centos 7 DHCP Server
  • Adapter untuk Centos 7 DHCP Relay
  • Adapter untuk Mikrotik, adapter 2
  • Adapter untuk Miktrotik, adapter 3
  • Adapter untuk Windows 7 Client 1
  • Adapter untuk Windows 7 Client 2


Konfigurasi pada Centos 7 DHCP Server

  • Install DHCP server terlebih dahulu. Jalankan perintah seperti pada gambar dibawah ini.
  • Kemudian edit file dhcpd.conf. Jalankan perintah nano /etc/dhcp/dhcpd.conf , kemudian tambahkan  script seperti pada gambar dibawah ini.
  • Setelah itu restart dhcp server dengan menjalankan perintah berikut
  • Untuk melihat apakah server DHCP sudah berjalan dengan baik, maka gunakan perintah seperti pda gambar dibawah ini

Konfigurasi pada Centos 7 DHCP Relay
  • Install terlebih dahulu dhcp relay, perintahnya sama saat menginstall dhcp server.
  • Setelah itu copy scrip dhcrelay.service yang terdapat difolder /lib/systemd/system kedalam /etc/systemd/system
  • Setelah itu edit file dhcrelay.service, nano /etc/systemd/system/dhcrelay.service . Tambahkan script sebagai berikut.
  • Kemudian reload system daemon dari hasil konfigurasi yang telah dibuat.

  • Selanjutnya, lihat apakah dhcreload sudah aktif atau belum menggunakan perintah.
  • Untuk mengaktifkannya jalankan perintah.
  • Berikut adalah tampilan DHCP Relay yang sudah aktif.

Konfigurasi Pada Mikrotik
  • Tambahkan IP Address sebagai gateway untuk DHCP Server dan DHCP Relay.


Sesuaikan pada DHCP Server dan DHCP Relay


Jika sudah disesuaikan lakukan test ping dari DHCP Server ke DHCP Relay, begitu juga sebaliknya.



Hasil DHCP pada Client
  • Tampilan pada Windows 7 Client 1 yang terhubung ke DHCP Server
  • Tampilan pada Windows 7 Client 2 yang terhubung ke DHCP Relay

Konfigurasi Static DHCP
  • Buka dan edit file /etc/dhcp/dhcpd.conf yang ada di DHCP Server, tambahkan perintah seperti dibawah ini kemudian sama Mac Address  untuk Windows 7 Client 1.
  • Buka dan edit file /etc/dhcp/dhcpd.conf yang ada di DHCP Server, tambahkan perintah seperti dibawah ini kemudian sama Mac Address  untuk Windows 7 Client 2.
  • Tampilan static DHCP pada Client 1
  • Tampilan static DHCP pada Client 2


Kesimpulan

Berbeda dari DHCP biasa yang hanya dapat membagikan IP didalam 1 network saja, DHCP Relay ini mampu membagikan IP yang sudah berbeda jaringan atau DHCP Server dan DHCP Client yang berada saling berjauhan.



Jumat, 20 Mei 2016

LAB 7.1 : KONFIGURASI NFS SERVER DENGAN CLIENT (CENTOS 7, UBUNTU 14.04 DAN WINDOWS 7)

Topologi

Table Addressing

Tujuan :
  1. Dapat mengetahui pengertian NFS.
  2. Dapat mengkonfigurasi NFS baik di Server maupun Client


Konsep Dasar
NFS adalah singkatan dari Network File System, yang pertama kali dikembangkan oleh Sun Microsystems pada tahun 80-an, sebagai sarana untuk berbagi file pada lingkungan kerja diskless. NFS menyediakan sarana untuk berbagi file antar jaringan, sehingga suatu mesin dapat mengakses file-file di mesin lain seolah-olah mengakses file sistem lokal.

Protokol ini bekerja dengan sistem client-server. Server akan meng-export suatu file sistem sehingga dapat di share di jaringan. Selanjutnya, user akan melakukan mounting ke server tersebut. Dengan dukungan NFS yang sudah sangat matang di kernel, berbagai distro kini umumnya telah memasukkan NFS sebagai salah satu file sistem yang akan di mount pada saat booting. Dengan demikian, user tidak perlu sama sekali tahu apa yang terjadi. File yang diakses akan terlihat lokal, walau tersimpan dimesin yang berbeda.

Konfigurasi
Installasi dan Konfigurasi NFS Server
  • Install terlebih dahulu NFS Packages kedalam server NFS dengan menjalankan perintah seperti pada gambar dibawah ini.
  • Kemudian Enable dan Start NFS Service.

  • Setelah itu kita buat directory, directory ini yang akan kita gunakan untuk sharing data, dan beri permission pada file tersebut.
  • Edit file yang terletak di nano /etc/exports, dan tambahkan script seperti pada gambar dibawah ini.
Penjelasan :
  • /sharedata: merupakan letak directory yang akan di share
  • 172.16.11.0/24: Ip address client yang diperbolehkan untuk mengakses directory yang dishare
  • rw: merupakan permission share folder yang Writable, yang artinya bisa di edit dan di hapus
  • sync: merupakan Synchronize shared directory
  • no_root_squash= merupakan root pada mesin client memiliki tingkatan yang sama dalam mengakses file
  • no_all_squash: untuk enable user’s authority
  • Kemudian restart NFS Server
  • Cek konfigurasi apakah folder yang dishare berjalan dengan baik dengan menjalankan perintah dibawah ini.
  • Kemudian konfigurasi firewall pada Server NFS untuk memungkinkan client dapat mengakses folder yang dishare pada NFS Server.

Installasi dan Konfigurasi NFS Client (Centos 7)
  • Install NFS packages untuk client-server yang akan digunakan untuk mount remote directory yang ada pada NFS Server.
  • Jika penginstallan packages sudah selesai, lakukan enable dan start NFS pada Client.
  • Sebelum melakukan mounting cek terlebih dahulu apakah folder yang dishare oleh NFS masih tersedia atau tidak. jalankan perintah seperti pada gambar dibawah ini.
  • Buat Directory untuk memounting folder yang dishare di NFS Server. Setelah itu lakukan mounting, jika berhasil tampilannya telihat pada gambar dibawah.
  • Untuk memverifikasi apakah sudah termount atau belum, jalnakn perintah seperti pada gambar dibawah ini.
  • Atau jalankan perintah berikut.
  • Supaya mounting kita tidak hilang ketika di restart, kita bisa melakukan share automatically setiap di restart, yaitu dengan memodifikasi file /etc/fstab pada client. yaitu dengan menambahkan script pada bagian akhir.
  • Setelah itu lakukan reboot.
  • Kemudian lakukan pengecekan kembali seperti pada tahap sebelumnya.


Tugas Tambahan

Menambahkan Hardddisk pada NFS Server
  • Mengatur harddisk yang akan ditambahkan. Matikan terlebih dahulu VM Centosnya, setelah itu "Create New Disk" yang ada pada controller SATA.
  • Kemudian tambahkan harddisk sebesar 10GB
  • Kemudian nyalakan kembali VM Centosnya, dan cek harddisk yang sudah dibuat dengan menjalankan perintah fdisk -l.
  • Selanjutnya buat partisi dengan menjalankan perintah fdisk /dev/sdb kemudian ketik huruf n.
  • Ketik p untuk option memilih primary.
  • Ketik angka 1 kemudian tekan tombol Enter. Sperti pada gambar dibawah ini.
  • Setelah itu kita hapus isi yang ada di partisi sebelumnya.
  • Membuat file untuk partisi yang kita buat, kemudian mount agar client bisa menerima partisi yang akan kita buat.
  • Setelah itu kita bisa Share automically agar saat kita restart mount yang kita buat tadi tidak hilang, dengan cara kita edit di file /etc/fstab.
  • Kemudian buat permissionnya, dan coba lihat partisi yang sudah kita buat tadi.
  • Buka file /etc/exports kemudian tambahkan script seperti pada gambar dibawah ini.
  • Restart nfs-servernya, apakah sudah siap untuk dimount.
  • Dan cek showmountnya.


Menambahkan folder sharing dengan nama /sharewinub untuk ubuntu dan windows, dan /sharecentos untuk centos.
  • Buat terlebih dahulu folder yang akan digunakan untuk sharing dan beri permissionnya, membuat folder di lakukan di NFS Server.
  • Setelah itu edit file /etc/exports, kemudian tambahkan script seperti pada gambar dibawah ini.
  • Kemudian restart NFS Server, lalu cek apakah konfigurasi yang disharing berjalan atau tidak.
  • Lakukan konfigurasi Firewall pada NFS Server.


Lakukan Mounting dengan Client Ubuntu dan Windows lalu lakukan pengecekan mounting dan buat share automatically setiap di restart.
  • Install paket nfs-kernel-server, yang akan memungkinkan kita untuk berbagi direktori.
  • Install paket nfs-common yang menyediakan fungsi NFS tanpa harus memasukkan komponen server.
  • Cek terlebih dahulu apakah folder yang disharing server tersedia atau tidak.
  • Buat directory yang akan digunakan untuk memounting folder yang akan dishare, lalu lakukan mounting antara NFS Server dan Client.

  • Kemudian cek apakah sudah ter mounting atau belum.
  • Agar mounting tidak hilang saat direstart, lakukan share automically setiap direstart, ubah file /etc/fstab, masukkan script seperti pada gambar dibawah ini.
  • Kemudian reboot dan lakukan pengecekan kembali.
  • Selanjutnya untuk menginstall NFS pada Windows 7, Control Panel > Programs > Programs and Features > Turn Windows features on or off. Aktifkan NFSnya.
  • Klik OK, dan tunggu hingga selesai.
  • Kemudian buka CMD, lalu jalankan perintah berikut.
  • Setelah berhasil dimount, bisa dicek pada My Computer.
  • Kemudian reboot.
  • Dan buka kembali My Computer. Apakah file nfsnya hilang atau tidak.

Penambahan File di Ubuntu kemudian di Edit dan diberi kata-kata di Windows dan cek di Server apakah isi file tersebut sama seperti yang sudah dibuat diWindows.
  • Buat terlebih dahulu filenya di Ubuntu. Seperti pada gambar dibawah ini.
  • Ubah permissionnya, supaya di Windows bisa diedit.
  • Lalu beralih ke Client Windows, lihat apakah ada file yang sudah dibuat atau belum.
  • Kemudian edit filenya. Sperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
  • Setelah disave, sekarang cek di Server, apakah file yang sudah dibuat di Ubuntu dan diedit di Windows tadi ada di Server secara otomatis.
  • Berikut adalah hasil file yang berhasil dibuat dan diedit.


Melakukan konfigurasi dengan merubah rw menjadi ro untuk  Ubuntu agar tidak bisa menambahkan atau mengedit file 
  • Edit file /etc/fstab, kemudian ubah yang sebelumnya dalah rw menjadi ro.
  • Kemudian reboot, dan cek dengan menjalan kan perintah sebagai berikut.
  • Lakukan penambahan file, apabila tidak bisa maka dikatakan berhasil.

Disini terlihat Read-only file system. artinya si ubuntu sudah tidak bisa lagi membuat atau mengedit file, karena tadi sudah kita ubah menjadi ro. yang mengakibatkan si ubuntu hanya bisa melihat dan tidak bisa membuat atau mengedit file
  • Ubah kembali dari ro menjadi rw, agar Ubuntu bisa menambahkan file.
  • Reboot, dan coba untuk menambahkan file baru di Ubuntu.

  • Kemudian cek di Server, apakah sudah secara otomatis langsung terbuat atau tidak.





Pengetestan agar folder /sharecentos tidak bisa di mount di Ubuntu dan Windows
  • Edit file /etc/exports, file Centos dan diskfitra diubah IPnya menjadi IP Client Centos 7 GUI.
  • Setelah itu restart NFS Server, dan cek apakah sudah berubah atau belum.
  • Selanjutnya beralih ke Client Ubuntu dan Windows, dan coba untuk memounting file /sharecentos. JIka hasilnya Access denied maka percobaan berhasil.


  • Lakukan mount diCentos client, apakah bisa termount atau tidak. Jika bisa maka percobaan berhasil.
Kesimpulan
Dengan adanya NFS kita bisa membaca, membuat, memanipulasi dan mengakses directory.