A. Tujuan
– Mengetahui cara menambah DHCP Features pada Windows Server 2012
– Mengetahui cara membuat DHCP pada Windows Server 2012
– Mengetahui cara join client DHCP pada Windows Server 2012
– Mengetahui cara menambah DHCP Features pada Windows Server 2012
– Mengetahui cara membuat DHCP pada Windows Server 2012
– Mengetahui cara join client DHCP pada Windows Server 2012
B. Konsep
Dasar
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk
memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal
yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer
secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang
tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server
DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh
DHCP, seperti default gateway dan DNS server. DHCP server harus
memiliki alamat IP yang statis.
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan
arsitektur client/server, maka
dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP
Client.
- DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
- DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang
diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool.
Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu
yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu
penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server
untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP
dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
- DHCPDISCOVER : DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
- DHCPOFFER : Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
- DHCPREQUEST : Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
- DHCPACK : DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
- DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
- DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
- DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Topologi
Table
Addressing
Konfigurasi
Sebelumnya kita harus membuat nama Domain.
- Pertama, jalan Windows Server 2012 dan tambahkan roles DHCP pada “Add roles dan features”.
- Klik Next saja pada bagian ini.
- Pilih Role-based or feature-based installation lalu next.
- Kemudian pilih server atau virtual hard disk yang akan digunakan untuk menginstall DHCP.
- Selanjutnya pilih DHCP server karena kita akan menginstall DHCP server, lalu next.
- Add role and feature wizard klik add features.
- Setelah itu langsung klik Next.
- Berikut merupakan penjelasan tentang DHCP, klik Next.
- Klik install untuk menambahkan tool yang ada di server.
- Berikut merupakan proses installasi, tunggu sampai selesai dan klik Close.
- Klik “Notification” kemudian klik “Complete DHCP configuration”.
- Klik Next saja.
- User Administrator yang akan bertugas membagikan DHCP server, lalu klik Commit.
- Setelah itu klik Close karena kita telah membuat security group DHCP Server.
- Klik tools lalu DHCP.
- Klik kanan di server yang sudah dibuat, lalu klik “Add/Remove Bindings”.
- Selanjutnya, klik IP server yang akan kita gunakan untuk sharing.
- Kemudian klik kanan pada IPv4 lalu klik “New Scope”.
- Klik Next.
- Masukkan nama grup dan deskripsinya sesuai keinginan anda.
- Ketik range IP address yang akan Anda gunakan, karena Server menggunakan IP 172.16.11.72 maka disini saya gunakan 172.16.11.73 - 172.16.11.83. Lalu klik Next.
- Masukkan IP yang akan di Exclusions atau IP yang tidak didistribusikan Server kepada Clientnya. Lalu klik Next.
- Selanjutnya adalah durasi untuk Client menggunakan IP yang diberi oleh Server, jika IP tersebut sudah kadaluarsa, maka akan diganti dengan IP yang lainnya.
- Klik “Yes” jika kita ingin memberikan konfigurasi tambahan, jika tidak pilih “No” jika kita tidak ingin memberikan konfigurasi tambahan pada DHCP Server. Opsi konfigurasi tambahan pada DHCP Server yaitu menambahkan Router/Gateway, menambahkan DNSServer, dan menambahkan WINS Server.
- Isikan IP gateway
- Ketik parrent domain sesuai dengan nama domain anda.
- Lalu tambahkan Wins server dengan cara masukkan IP address dan klik add.
- Klik yes jika ingin langsung mengaktifkan scopenya dan klik no jika ingin mengaktifkannya nanti.
- Lalu klik finish karena sudah selesai membuat scope.
- Kemudian check status DHCP nya di bagian Change Adapter Settings > General > Details namun sebelum itu, optain dulu IP yang tadi sudah di konfigurasi menjadi otomatis.
- Lakukan test ping.
- Selanjutnya untuk Client Ubuntu, jalankan OS ubuntu 14.04 lalu buka edit connection dan edit IPv4nya menjadi Automatic (DHCP).
- Test dengan menjalankan perintah “ifconfig” untuk melihat IP yang digunakan.
Kesimpulan
:
DHCP ini
adalah layanan yang secara otomatis memberikan IP kepada client
agar mencegah terjadinya bentrok antara Server dengan Client maupun Client
dengan Client.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar