Topologi
Table Addressing
Tujuan :
- Dapat memahami konsep
dasar Ether-Channel
- Dapat mengkonfigurasi
Ether-Channel (PAgP)
Konsep dasar
Pada materi kali ini
masih melanjutkan topologi sebelumnya. Fungsi dari etherchannel adalah jika ada
end devices yang menemukan bandwidth yang tinggi (1Gbps) sedangkan antar Switch
hanya 100Mbps, misalnya link dari SVR-DHCP ke Switch0 adalah 1Gbps sedangkan
anatar Switch masih 100Mbps ini akan mengakibatkan terjadinya bottleneck. Untuk
mengatasi solusi diatas ada 2, yaitu :
- Mengatasi Switch dengan
yang mendukung 1Gbps
- Menggunakan Etherchannel
yang membuat 2 link menjadi 1 link yang berarti memiliki kecepatan 200Mbps.
Untuk membuat
Etherchannel ada 3 cara, yaitu :
1.On, tanpa negosiasi
2. Pagp, akronim dari
Port Aggregation Protocol, milik Cisco dan membutuhkan negosiasi.
3. LACP, Link
Aggregation Control Protocol, Protocol open dan membutuhkan negosiasi.
Sebelum membuat
Etherchannel ada 4 syarat yang majib dipenuhi, yaitu :
1. Duplex harus sama di
kedua sisinya
2. Speed harus sama di
kedua sisinya
3. Jika mode portnya
trunk, maka native vlan dan allowed vlan harus sama di kedua sisinya.
4. Mode switchport juga
harus sama, sebagai access atau trunk di kedua sisinya.
Konfigurasi
#PAgp
PAgP
adalah Protocol proprietary Cisco, digunakan untuk membuat EtherChannel
otomatis.
Jika ke-4 syarat sudah
dipenuhi, disini yang akan dikonfig terlebih dahulu adalah mode desirable to desirable. Maka jalankan perintah :
Switch5
“int ran fa0/1-2”
“channel-protocol pagp”
“channel-group 1 mode desirable”
Switch4
“int ran fa0/2-3”
“channel-protocol pagp”
“channel-group 1 mode desirable”
Selanjutnya cek
verifikasi pada kedua Switch, dengan menjalankan perintah :
“show etherchannel port-channel”
Kemudian lakukan test
ping, dari PC7 ke PC9 begitupun sebaliknya. Jika mengkonfignya benar dan
berhasil maka yang muncul adalah Reply.
Selanjutnya konfigurasi
mode desirable to auto, jalankan
perintah berikut pada Switch4 :
“int ran fa0/2-3”
“channel-protocol pagp”
“ no channel-group 1 mode
desirable”
“channel-group 1 mode auto”
Cek verifikasinya,
pastikan sudah berubah menjadi mode automatic.
“show etherchannel port-channel”
Setelah itu coba
lakukan test ping dari PC7 ke PC9 begitupun sebaliknya. Jika hasilnya RTO maka
konfigurasi benar dan berhasil.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas,
telah dibuktikan bahwa konfig PAgp dengan mode desirable to desirable hasilnya
akan sinkron, sedangkan PAgp dengan mode desirable to auto hasilnya tidak
sinkron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar