Jumat, 04 Desember 2015

Lab 3.8 : SPANNING-TREE PADA CISCO PACKET TRACER



Topologi
Table Mac-Address


Tujuan :
- Dapat memahami konsep dasar Spanning-tree
- Dapat mengkonfigurasi Spanning-tre pada Cisco Packet Tracer

Konsep Dasar
Spanning-tree berfungsi utnuk mencegah terjadinya frame loop forever jika kita menggunakan topologi redundansi, karena jika memasang jaringan yang redundan di Switch maka akan terjadi broadcast storm dimana frame akan selalu berputar disitu saja yang mengakibatkan jaringan jadi lamban.
Terlihat dari topologi atas dengan topologi seperti akan terjadi looping. Jika PC1 akan mengirim data ke PC2 jika belum ada dimac-table di Switch1 maka :
- Switch1 akan melakukan flooding ARP kesemua interface yang aktif kecuali ke port asal
- Flooding ARP akan melalui fa0/1 dan fa0/2
- Switch2 akan menerima ARP jika tidak ada di mac-table Switch2 maka akan melakukan flooding lagi ke semua port kecuali port asalnya fa0/2
- Switch2 akan melempar ARP ke port fa0/1 dan fa0/3
- Switch0 menerima ARP fa0/1 jika tidak mac address yang dicari maka akan dilakukan flooding ke fa0/2 dan fa0/3
- Switch0 menerima ARP dari fa0/2 maka akan flooding ke fa0/1 dan fa0/3
Dari sebagian flow diatas sudah terlihat terjadi loop oleh karena itu spanning-tree berjalan untuk memblok salah satu port.
Spanning-tree akan menjalankan suatu proses dan prosesnya adalah akan mencari :
1. Mencari hanya 1 root bridge dari topologi yang ada. Untuk menjadi root bridge pertama yang dilihat adalah priority, default nilai priority adalah 32768 jika nilai priority sama maka akan dilihat mac-address yang terkecil.
2. Mencari 1 root port dari  Switch yang bukan bertindak sebagai root bridge. Untuk mencari root port di Switch yang non root bridge, dilihat dari nilai Switch tersebut menuju ke root bridge.
3. Mencari 1 designed port disetiap link yang ada. Untuk mencari designed port dilihat dari candidate port menuju ke root bridge berapa nilainya dan siapa yang mendapatkan nilai yang lebih besar.

Konfigurasi
Dari topologi diatas inilah terjadinya blocked port. Pertama jalankan perintah :
“sh ver”




Terlihat mac-address Switchnya.

Karena prioritynya sama semua maka yang dilihat selanjutnya adalah mac-address yang paling rendah ternyata Switch1. Coba cek, dengan menjalankan perintah :
“sh spanning-tree”


Dan ternyata memang benar bahwa yang menjadi sebagai root adalah Switch1

Lalu, sekarang kita menacri root port (RP), yang sudah pasti akan ada diSwitch yang selain daripada root bridge. Berarti RP berada pada Switch0 dan Switch2. Dari Switch0 port yang paling mudah mudah untuk menuju Switch1 adalah port fa0/1. Dari Switch2 port yang paling mudah untuk sampai menuju Switch1 adalah port fa0/2.
Kemudian coba cek, apakah yang menjadi root port adalah Switch0 dengan port fa0/1 dan Switch2 dengan port fa0/2. Maka jalankan perintah :
“sh spanning-tree int fa0/1”
“sh spanning-tree int fa0/2”




 Topologi untuk menentukan DP (Designed Port)

Selanjutnya adalah mencari designed port (DP), semua port aktif yang ada di RB berperan sebagai DP, untuk mencari DP di Switch yang non RB dilihat dari link yang ada di Switch, berapakah nilai cost Switchnya? Apabila ternyata nilainya sama lalu dilihat nilai nac-address Switch terkecil, antara Switch0 dan Switch2 mac-address Switch yang terkecil adalah Switch0 maka Switch0 port fa0/2 menjadi DP dan Switch2 port fa0/1 menjadi blocking dengan warna lampu yang berbeda atau portnya berperan sebagai alternate port. Jalankan perintah :
“sh spanning-tree int fa0/2”
“sh spanning-tree int fa0/1”


Terlihat peran Switch0 Desg yang berarti Designed dan Switch2 Altn yang berarti Alternate port.

Kesimpulan
Dengan adanya Spanning-tree dapat difungsikan untuk mencegah terjadinya frame loop forever.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar