Topologi
Table Addressing
Tujuan :
- Dapat mengetahui
pengertian DHCP
- Dapat mengetahui cara
konfigurasi DHCP pada CentOs 7 dengan Client Windows 7
- Dapat mengetahui cara
kerja DHCP dengan mengcapture melalui Wireshark
Konsep Dasar
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang
berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian
alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan
DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP
dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan
akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP,
banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default
gateway dan DNS server. DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.
Karena DHCP
merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak
yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
- DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
- DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server
umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada
klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan
menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP,
biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut
habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang
baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan
“penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah
berikut:
- DHCPDISCOVER : DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
- DHCPOFFER : Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
- DHCPREQUEST : Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
- DHCPACK : DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
- DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
- DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
- DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Konfigurasi
Pertama konfigurasi
pada CentOs 7, install paket DHCP dengan menjalankan perintah “yum
install dhcp –y” jangan lupa pastikan bahwa kalian sudah terhubung
dengan internet atau mungkin bisa menggunakan Repository Lokal. Install hingga
muncul kata “Complete!”
Jika penginstallan
sudah selesai, selanjutnya masuk ke folder /etc/dhcp/dhcpd.conf
dengan menjalankan perintah “vi /etc/dhcp/dhcpd.conf” atau bisa
menggunakan “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”. Dan tampilan foldernya adalah
sebagai berikut.
Selanjutnya isi folder
dengan menambahkan script seperti pada gambar dibawah ini, usahakan jangan
sampai salah dalam hal penulisan. Atau untuk menghindari kesalahan pada saat
mengaktifkan DHCP, kita bisa mengcopynya dengan membuka “nano /usr/share/doc/dhcp-4.2.5/dhcpd.conf.example”.
Setelah selesai dikonfig save and close.
Kemudian aktifkan DHCP
dan lihat apakah DHCP sudah berjalan. Maka jalankan perintah :
“systemctl enable dhcpd”
“systemctl start dhcpd”
“systemctl status dhcpd”
Setelah itu, jika sudah
selesai mengkonfigurasi CentOs 7, coba lakukan test DHCP pada Client (Windows
7). Oleh karena itu, pilih Obtain an IP Address automatically pada pengaturan IP Address
di Client.
Selanjutnya setelah memilih Obtain an IP Address automatically, kemudian cek dengan meng-klik tombol details pada Local Area Connection Status, dan pastikan IP Addressnya termasuk ke dalam range settingan di Servernya.
#Capture Wireshark
Langkah pertama buat
topologi di GNS 3. Kemudian jalankan, setelah dijalankan maka kabel yang
berwarna merah dengan otomatis berubah menjadi warna hijau itu artinya bisa
saling terhubung. Setelah terhubung, lalu bagaimana cara mengcapture melalui
Wiresharknya? Jika sudah terhubung, klik kanan kabel pilih Start capture.
Namun jika belum muncul
atau langsung masuk ke Wireshark klik kanan kabel kembali lalu pilih yang
berlambang sirip ikan hiu (Wireshark)
Didalam Wireshark ada beberapa proses yang berjalan, untuk melihat bagaimana proses terjadinya DHCP coba ketik “bootp.option.type == 53” maka tampilannya adalah seperti dibawah ini.
#Cara membuat DHCP static pada CentOs 7
Pertama lakukan pengecekan pada Windows 7 untuk melihat Host name dan Physical Address.
Setelah itu buka folder “/etc/dhcp/dhcpd.conf” lalu tambahkan script seperti pada gambar dibawah ini sesuai dengan Host name dan Physical Address.
Kemudian coba ubah IP Address menjadi IP Static dan verifikasinya hasil pengubahanya.
Kemudian untuk mengetes pembuatan mode Static DHCP, kita lakukan kembali pengubahan IP Addressnya dari Manual menjadi Obtain jika terjadi perubahan pada IPv4 addressnya terutama pada saat mode Obtain, maka dikatakan pembuatan mode static DHCP nya salah, jika terjadi perubahan maka konfigurasi dikatakan benar.
Setelah itu pilih Obtain kembali.
Kesimpulan
DHCP ini adalah layanan yang secara otomatis memberikan IP kepada client agar mencegah terjadinya bentrok antara Server dengan Client maupun Client dengan Client.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar